Halloooo...Haaiii...Assalamu'alaikum 😃
Akhirnya setelah sekian lama share info loker...baru sempat tulis menulis santai di blog ini (sesekali boleh lah ya)..sebelumnya saya ucapkan terima kasih untuk semua pengunjung blog yang apalah2 ini..harapannya semoga bermanfaat ya 😊
Saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman awal mula saya berkenalan dengan profesi yang namanya "Enumerator".
_________________________________________________________________________________
Singkat cerita..di tahun 2006 saya menamatkan kuliah D3 Kebidanan (yang merupakan keinginan orangtua)..selama hampir 4 tahun saya bekerja berpindah-pindah dari Klinik satu ke Klinik Bersalin lain sebagai Bidan Pelaksana. Pada akhirnya saya kenal dengan salah satu dokter Obgyn dan beberapa teman Bidan yang memiliki rencana membuat klinik sebagai investasi masa depan. Dan kebetulan lagi di tahun 2010 dimana saat itu saya berusia 25 tahun, ibu saya khawatir karena anak semata wayang belum juga menunjukkan gelagat dilamar orang..dan akhirnya saya di ultimatum "tahun ini mau nikah atau melanjutkan kuliah??!!" (OMG pilihan sulit saat itu..karena gimana mau nikah kalau calonnya gak ada..maklum saat itu terbilang tomboy jadi mungkin yang mau ajak serius mikir 1000x..hahaha)
Akhirnya saya putuskan mencoba untuk kuliah (walaupun saat itu malas sekali untuk belajar lagi karena sudah keenakan kerja)..selain karena ultimatum orangtua, kuliah juga menjadi pilihan karena saat merencanakan membuat klinik dengan teman2 bidan dan dokter Obgyn butuh seorang yang bisa me-manage klinik, jadi saya diminta kalau mau kuliah lagi ambil saja jurusan Manajemen Rumah Sakit..dan saat itu pilihan saya adalah harus masuk UI alasannya simple karena D3 saya swasta jadi sekarang saya harus cari kampus negeri supaya keren aja..heheh..
Singkatnya...klinik sudah berdiri dan investasi dari masing-masing owner sudah mulai berjalan..Lalu di bulan Agustus 2010 saya coba ikut ujian masuk di FKM UI untuk program ekstensi..pilihan pertama peminatan Manajemen RS dan pilihan kedua Kesehatan Reproduksi..Alhamdulillah lolos seleksi masuk dan SAH jadi mahasiswa UI peminatan Manajemen RS. Saat kuliah..saya biasa2 aja bukan anak yang pinter2 banget ENGGAK...bodoh banget juga enggak..hari2 perkuliahan berlalu..ternyata saya bertemu jodoh tapi bukan dari kampus..ada seseorang yang mengenalkan dan singkat cerita si jodoh langsung ajak nikah.. (Ya Allah...baru juga 1 bulan ngerasain kehidupan jadi anak kampus..belum sempat TePe2..hahha..secara ya kampus bidan dulu ga ada kaum adam nya..) Ibu saya yang NotaBene takut banget ini anaknya gak laku-laku..dan mitosnya kalau anak perempuan ada yang ajak nikah PAMALI kalau ditolak..akhirnya menyetujui ajakan si jodoh..singkatnya dipersiapkan lah acara pernikahan dengan menyesuaikan jadwal kampus..tanggal 5 Juni 2011 dipilih sebagai tanggal pernikahan disamakan dengan anniversary orangtua karena dijamannya belum dirayain..(skip lah sampai sini kehidupan saya makin berwarna..ya kuliah..ya klinik dan punya suami..) rutinitas pun semenjak jadi mahasiswa jadi lebih berwarna..rumah-kampus-klinik-rumah..begitu terus setiap hari dari pagi sampai malam..sampai rumah masih melayani praktek KB dan kadang On Call kalau ada partus malam2 di klinik..Rencana Allah memang indah..
Tahun 2012 di bulan Febuari saya melahirkan dan perkuliahan masuk di semester 5..materi kuliah sudah mulai fokus ke peminatan Manajemen RS (FYI awal2 kuliah semua peminatan di FKM bergabung semua, karena masih mempelajari konsep dasar Kesehatan Masyarakat)..dari perkuliahan yang saya dapat ada sesuatu yang tidak bisa diterapkan di klinik dan karena sudah tidak bisa sejalan, maka akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari investasi klinik (tutup buku dengan praktek klinik dan fokus dengan kuliah, meskipun di rumah masih menerima pelayanan KB)
_________________________________________________________________________________
Tahun 2013 tidak banyak orang mengetahui tentang profesi Enumerator, sampai saat ini juga gak banyak orang tahu sih..suatu saat ketika sedang menunggu ACC untuk pengajuan tema dan judul skripsi, saya diajak oleh salah satu teman yang kebetulan asisten dosen untuk membantu mengumpulkan data penelitian, mereka sebut itu Proyek Sebagai mahasiswa ekstensi yang kehidupannya flat aja mulai dari datang kampus, kelas, perpus, pulang dan begitu aja rutinitasnya..gak pernah interaksi sama dunia kampus bahkan gak tau klo di kampus ada kegiatan yang bisa diikuti mahasiswa yang bisa menghasilkan uang..yaitu cari PROYEK dari DOSEN. Ternyata proyek yang saya ikuti ini adalah tugas TESIS salah satu mahasiswa (Ibu Fat-TuBel Dinkes DKI) bimbingan dosen tempat teman saya jadi asisten..seperti biasa sebelum mengikuti proyek ini kami di briefing dan diberi tau hak yang akan kami terima di akhir penelitian..karena saat itu skripsi saya masih buntu dan melihat fee yang didapat sangat menggiurkan..maka saya terima tawaran menjadi pengumpul data penelitian ini atau lebih sering disebut ENUMERATOR..sejak saat itu kehidupan saya makin berwarna..penelitian yang saya ikuti pertama kali ini temanya COSTING/Pembiayaan Kesehatan..kebayang susahnya untuk anak baru kenal riset dan harus cari data keungan di 9 RS Besar di Jakarta..dari sini mata saya makin terbuka tentang profesi enumerator, pengalaman makin terasah dimana saat perizinan untuk pengumpulan data keuangan di RSUD daerah Jakarta Barat saya mengalami masa seperti disidang, karena harus menghadapi Dewan Direksi beserta staf RS dengan total 16 orang, ingin nangis rasanya saat itu karena tidak tau harus berkata apa, dan saat itu tidak didampingi oleh si empunya penelitian..singkat cerita saya melakukan kesalahan saat berbicara yang sampai akhirnya pejabat esselon dari Dinkes DKI harus turun tangan untuk meluruskan kesalahan saya..dan itu menjadi pengalaman paling berharga yang akhirnya saya pegang dimanapun riset yang diikuti.
Setelah selesai pengumpulan data tesis Ibu Fat...ternyata saya direkomendasikan oleh Ibu Fat untuk membantu teman satu bimbingannya Ibu Yan (TuBel Dirjen Farmasi)..singkat cerita akhirnya saya mendampingi ke dua tesis dari pengumpulan data hingga sidang akhir..(bantu2 cari referensi buku, bantu menyiapkan snack untuk sidang, bantu foto copy sampe bantu bawain tas..heheh..asisten plus2 lah)..Alhamdulillah semua puas dengan pendampingan yang saya berikan..meskipun akhirnya skripsi saya terbengkalai dan harus extend 1 semester..tapi saya senang bisa mendapat pengalaman berbeda dan bertemu dengan orang-orang hebat.
__________________________________________________________________________________
*setelah tidak praktek klinik otomatis saya tidak lagi menggunakan asuhan kebidanan dan tidak memiliki gaji, sehingga saya berfikir harus mencari kegiatan yang bisa menghasilkan uang..
*berikutnya saya akan cerita tentang saya bisa keliling 18 Provinsi di Indonesia dari profesi Enumerator ini..
*terimakasih yang sudah membaca kisah saya..maafkan kalau ada kata-kata yang tidak enak dibaca..karena baru pertama kali menulis..semoga bisa menginspirasi..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushahaha..mau komen apa Om Dipo :p
HapusKomentarnya td enak bgt sdh 18 provinsi......
Hapushihihihi..secara tidak langsung sy sebenarnya sdg meracuni org ini ya..hahahha
HapusMenjadi enum memang luar biasa jln2 gratis,,pengalaman luar biasa,,,mengetahui kebiasaan masyarakat dan budaya setiap daera yg di kujungii ,,,,,Apa lg mengingat pengalaman yg lucu lucu menggelikan,,,,,,dan seram2 menakutkan,,,,,,,salam
BalasHapuskenal sahabt enum
wah, ternyata teman sejawat ya mbak kita,.. hehe
BalasHapusSamaan kak aq juga murtad dr bidan.. tp masih jadi enum aja terus dr thn 2013... hehe
BalasHapus